Mengenal Diri, Mengelola Emosi

Tanggal 10 Oktober diperingati sebagai Hari Kesehatan Mental Internasional. Dalam semangat itulah kami mengangkat tema kesehatan mental dalam diskusi bulanan bertajuk Whispers from Within: Tentang Diri, Kehidupan, dan Penerimaan. Tidak seperti diskusi bulanan sebelumnya, BBB BFF tidak hanya dapat membagikan buku yang sedang atau sudah mereka baca di bulan Oktober, tapi juga berkesempatan untuk berdiskusi bersama M. Sutandi, seorang akademisi lulusan psikologi yang juga penulis buku Whispers of the Shadow.

Sebelum kita spill rekomendasi buku dari BBB BFF dan beberapa takeaways dari diskusi bersama kak M. Sutandi, Buibu dan Manteman yang mau ikutan diskusi bulanan ini, jangan lupa untuk bergabung dulu menjadi BBB BFF dengan mengisi form di tautan ini yaaa:

Bincang Buku Whispers of the Shadow

Saat pertama melihat buku Whispers of the Shadow yang ditulis oleh kak M. Sutandi, pasti ada yang mengira bahwa buku ini ditujukan untuk anak-anak. Dengan tulisan yang pendek-pendek dan ilustrasi yang cantik, buku ini memang cocok dibaca oleh anak.

Menurut kak M. Sutandi, penting sekali untuk anak belajar mengelola emosi mereka sejak kecil, agar kemampuan ini terus terasah hingga dewasa. Karena alasan inilah buku ini dibuat agar dapat dibaca oleh anak. Tapi, orang dewasa juga boleh baca, loh! Banyak juga yang membaca buku ini dan mengatakan bahwa mereka menemukan diri mereka sendiri dalam kisah-kisah pada bukunya.

Buibu dan Manteman yang penasaran sama bukunya, bisa intip ulasan dari #BBBBabes Amel di sini yaa:

Kenali dan Terima Dirimu, Meskipun Sulit

Satu hal yang menarik dalam diskusi ini adalah pembahasan mengenai mengenali dan menerima diri sendiri. Menurut kak M. Sutandi, kesulitan dalam mengenali dan menerima diri bisa dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Tapi, memiliki kesadaran bahwa mengenali dan menerima diri itu sudah satu langkah pertama yang baik, kok.

Nah, kak M. Sutandi punya beberapa tips yang bisa dilakukan oleh Buibu dan Manteman untuk membantu proses mengenali dan menerima diri ini. Yaitu:

  1. Ungkapkan perasaan. Bisa dalam bentuk journaling, maupun merekam suara. Berdialoglah dengan diri kita. Tanyakan apa yang diri kita rasakan dan gali alasan dari perasaan-perasaan tersebut.
  2. Kelola emosi dengan melakukan hal-hal yang kita sukai. Membuat jeda dengan menonton serial favorit, bertemu dengan teman, berjalan-jalan, maupun sekedar bermain dengan hewan peliharaan, penting untuk dilakukan saat merasa overwhelmed.
  3. Berada di sekitar orang yang mendukung. Memiliki sedikit support system yang berkualitas, jauh lebih baik daripada memiliki banyak teman yang tidak mendukung perjalanan kita mengenali diri.

Diskusi kali ini terasa berat, tapi juga melegakan sekaligus personal. Kami sangat mengapresiasi BBB BFF yang sudah bersedia berbagi dan memberikan insight bagi peserta lainnya. Sekali lagi, peluk erat untuk BBB BFF semua.

Rekomendasi Buku BBB BFF

Nahh, sekarang sampai di bagian akhir dari reportase ini. Buku apa saja, sih, yang dibawa oleh BBB BFF dalam diskusi kali ini? Simak daftarnya di bawah ini ya:

  • Selama Ada Sambal Hidup Akan Baik-baik Saja – Nuran Wibisono
  • Crying in H Mart – Michelle Zauner
  • Gongka – Frisca Saputra
  • Na Willa – Reda Gaudiamo
  • Love Theoretically – Ali Hazelwood
  • Pulih dari Trauma – dr. Jiemi Ardian
  • Loving The Wounded Soul: Alasan dan Tujuan Depresi Hadir di Hidup Manusia – Regis Machdy
  • Pendidikan Kaum Tertindas – Paulo Freire
  • Nearly Departed – Lucas Oakeley
  • The Little Book of Sloth Philosophy – Jennifer McCartney
  • Gentle Souls – Dhannisa Cho
  • The Book You Wish Your Parents Had Read – Philippa Perry

Sampai jumpa dalam diskusi berikutnya, Buibu dan Manteman 🙂

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.