Pada hari Rabu, 7 Februari 2024 Buibu Baca Buku Book Club kedatangan tamu istimewa, yaitu Mohammed Faris, penulis sekaligus founder dari The Productive Muslim Company. Kehadiran Mohammed Faris sebagai pembicara dalam kegiatan kali ini adalah untuk melakukan diskusi dan membahas buku yang ditulisnya, The Barakah Effect.
Diskusi yang berlangsung selama satu jam ini berlangsung menarik dan memberikan pandangan baru mengenai konsep keberkahan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini kami bagikan beberapa pembelajaran yang dapat Buibu dan Manteman ambil dari kegiatan diskusi buku The Barakah Effect.
Apa itu ‘Barakah Effect’?
Barakah adalah pemberian dari Allah SWT yang membuat kegiatan kita terasa bermakna. Barakah dapat kita temui di mana pun dalam bentuk yang bermacam-macam; waktu yang kita miliki, anak-anak kita, rumah, mobil dan gawai yang kita punya, serta segala hal baik yang berwujud maupun tak berwujud. Ketika keberkahan tersebut masuk pada apa yang kita lakukan dan kita miliki, maka timbullah reaksi spiritual yang disebut oleh Muhammad Faris sebagai the barakah effect.
Apa Kaitannya dengan Kalimat “more with less”?
Kita sering kali berpikir bahwa keberkahan itu ditunjukkan dengan kelebihan-kelebihan yang kita miliki. Hal ini memang tidak sepenuhnya salah. Namun, terkadang keberkahan bisa ditunjukkan dengan kondisi yang stabil dan ketenangan pikiran.
Kita bisa saja menghadapi hal yang berat dalam hidup, namun tetap dapat menghadapinya dengan tenang. Hal tersebut termasuk keberkahan, bukan?
Buku The Barakah Effect mempertanyakan dan menantang prinsip more is better. Bagaimana jika kita beraktivitas dengan menanamkan kesadaran mengenai akhirat, tidak hanya mengenai dunia? Bagaimana bila kita bisa mendapatkan lebih banyak hal dengan memiliki secukupnya?
I want to capture that, I want people to feel that barakah is real. How to see barakah on things and attract more of it into our lives
Hustle Culture vs. Barakah Culture
Hustle culture merupakan istilah yang populer di kalangan masyarakat produktif saat ini. Menerapkan konsep barakah dan barakah culture dalam kehidupan merupakan alternatif dari hustle culture. Orang yang menerapkan hustle culture bisa jadi mengeluarkan usaha yang sama dalam melakukan aktivitasnya dengan yang menerapkan barakah culture. Namun, tujuannya berbeda. Jika hal-hal duniawi adalah tujuan dari hustle culture, maka, dalam barakah culture, Allah dan kehidupan akhirat menjadi satu-satunya tujuan dari segala aktivitas.
Dengan pola pikir ini, kita jadi terlatih untuk mempertanyakan apa yang sebenarnya Allah inginkan dengan menciptakan kita di dunia, dan hari-hari kita pun terisi dengan aktivitas yang mempersiapkan kita pada akhirat. Ini bukan berarti kita ‘hanya’ berdiam diri di masjid atau mengabaikan aspek lain dalam kehidupan kita untuk belajar agama. Menerapkan konsep barakah artinya membuat keputusan-keputusan dalam hidup (baik itu dalam hal pekerjaan, pendidikan, maupun hubungan keluarga) selalu memiliki tujuan yang God-centered dan memiliki dampak baik, tidak hanya untuk kehidupan hari akhir, tapi juga untuk kehidupan di dunia yang sedang dijalani.
Bagaimana Cara untuk Merasakan Barakah Sebagai Seorang Istri dan Ibu?
Dalam sesi tanya jawab, dibahas juga bagaimana cara untuk mendapatkan barakah dalam aktivitas sehari-hari sebagai seorang istri dan ibu. Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat dilakukan:
- Pastikan bahwa kita mengetahui apa prioritas kita dalam hidup. Memiliki prioritas memudahkan kita untuk mengalokasikan waktu dan energi pada hal-hal yang “lebih penting” dan terhindari dari perasaan “tidak produktif”.
- Miliki waktu-waktu tertentu di mana kita dapat melakukan aktivitas untuk diri kita sendiri di luar peran sebagai ibu dan istri dan pastikan bahwa waktu-waktu ini tidak dapat diganggung gugat (non-negotiable). Memiliki waktu untuk melakukan kebiasaan baik membuat keseharian kita menjadi lebih terstruktur.
- Perbanyak diskusi dengan suami dan keluarga.
- Temukan momen untuk merenungkan keberkahan yang didapat. Seperti momen kedamaian, kegembiraan, kebahagiaan, dan rasa syukur atas segala pemberian Allah SWT.
Itulah beberapa ringkasan dari kegiatan diskusi antara Buibu Baca Buku Book Club dengan penulis buku The Barakah Effect, Mohammed Faris. Menurut kami, buku ini sangat cocok untuk para pembaca yang terjebak dalam hustle culture yang menekan dan ingin menemukan ketenangan dalam menjalani hidup. Untuk informasi lebih lanjut dan review buku yang lebih mendetail, sila mengunjungi unggahan Instagram di bawah ini. Semoga Buibu dan Manteman dapat mempelajari hal baru mengenai kehidupan more with less dari buku ini.
