Kalau isu iklim terasa sulit diperkenalkan kepada anak, coba deh, dengan cara jalan-jalan yang satu ini!
Sebagai bagian dari Festival Literasi Jakarta 2025, BBB Book Club berkolaborasi dengan ITDP Indonesia, PT TransJakarta, dan bookstagram Wahyu Novianto (@awaywithbooks) untuk mengadakan kegiatan bertajuk Jelajah Kota dan Kata. Di hari Minggu pagi, Buibu dan Manteman yang sudah mendaftar menjadi peserta, berkumpul di Halte TransJakarta Ragunan untuk memulai perjalanan!

Belajar tentang Bus Sambil Naik Bus
Dalam perjalanan dari Halte TransJakarta Ragunan menuju ke Halte TransJakarta Rasuna Said, teman-teman dari ITDP Indonesia melakukan edukasi mengenai hierarki jalan dan marka jalan yang perlu diketahui oleh pejalan kaki. Anak-anak maupun orang tua yang menjadi peserta memperhatikan dengan semangat! Begitu pula saat peserta diperkenalkan dengan jenis-jenis bus TransJakarta.
Setelah sesi edukasi selesai, peserta dipersilakan untuk membaca buku yang dibawa sampai akhirnya tiba di halte TransJakarta Rasuna Said. Dari halte ini, peserta kemudian naik bus Royal Trans ke Gedung Joang ’45 yang berada di Jalan Menteng Raya.
Walking Tour di Cikini
Gedung Joang ’45 merupakan titik awal dari walking tour yang dipandu oleh Wahyu Novianto (bookstagram awaywithbooks). Kak Way dengan bersemangat menjelaskan tentang sejarah Gedung Joang ’45 yang dulunya adalah hotel termewah di Jakarta! Wah, nggak nyangka, yaa!
Dari Gedung Joang ’45, peserta berjalan ke beberapa titik bersejarah lain yaitu Kantor Pos Cikini yang kini dialihfungsikan menjadi cafe, Bakoel Coffee, gerobak roti Tan Ek Tjoan yang legendaris, dan berakhir di Taman Ismail Marzuki. Apakah Buibu dan Manteman tahu bahwa lokasi Taman Ismail Marzuki ini dulunya adalah kebun binatang? Kami juga baru tahu, loh!
Mengakhiri Perjalanan dengan Membaca Nyaring
Agenda Jelajah Kota dan Kata diakhiri dengan sesi membaca nyaring buku Seri Keluarga Panik Polusi Dilarang Masuk oleh Amelia Novianti (Program Director BBB Book Club). Kak Amel juga tidak lupa untuk mengapresiasi teman-teman yang sudah naik transportasi umum dan berjalan kaki ke TIM sebagai salah satu cara untuk mengurangi polusi udara, seperti yang dilakukan Keluarga Panik di dalam buku.
Seru sekali, deh, kegiatan kali ini! Kami sangat bersyukur dan berterima kasih pada kolaborator dan Buibu dan Manteman yang sudah mendukung kelancaran acara ini. Semoga bisa bertemu lagi di lain kesempatan!














